PENJAGA GAWANG UTAMA ITU ADALAH GURU

Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kemajuan Negara. Kita tahu negeri sakura Jepang pasca bom atom dijatuhkan oleh sekutu di dua kota Nagasaki dan Hiroshima, konon katanya yang ditanyakan oleh masyarkat Jepang bukan berapa jumlah kerugian yang diderita oleh Negara tersebut, namun berapa jumlah guru yang masih tersisa atau hidup. Artinya bahwa pendidikan  menjadi salah satu kunci utama  kemajuan Negara tersebut hingga saat ini. Kita tahu juga perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran pejuang pendidikan mulai Ki Hajar Dewantoro, HOS Cokromanito, KH Hasyim Ashari, KH Ahmad Dahlan sampai sang proklamator Ir. Soekarno. Bahkan ada yang menyatakan bahwa negeri kita pernah mengekspor guru ke luar negeri betapa kuatnya pendidikan saat itu. Sekarang ini mungkin persaingan kualitas pendidikan di Dunia begitu ketat, maka kita harus berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di Negara-negara maju pendidikan menjadi andalan untuk meningkatkan sumber daya manusia untuk bersaing di kancah dunia. Seiring dengan berkembangnya zaman,dan kemajuan teknologi banyak sekali inovasi guna meningkatkan pendidikan di suatu Negara. Keberadaan teknologi dewasa ini memiliki pengaruh besar dalam kehidupan. Salah satunya adalah penggunaan internet yang makin berkembang di dunia pendidikan. Masuknya internet sudah masuk Indonesia hampir 2 dekade. Dampak yang ditimbulkan teknologi ini begitu besar dalam kehidupan manusia khususnya di Indonesia. Internet merupakan sebuah teknologi komunikasi baru yang memudahkan penggunanya dalam memperoleh informasi. Saat ini penggunanaan internet semakin pesat, mayoritas masyarakat di dunia telah menggunakan kecanggihan internet ini untuk berbagai keperluannya, mulai dari keperluan pribadi, organisasi, hingga dinas, karena penggunaan internet dinilai lebih praktis dan efisien. Dampak yang ditimbulkan dari internet kepada penggunanya juga sangat luar biasa. Sebagai insan pendidikan peran guru sangat dibutuhkan dalam kehidupan saat ini. Tugas guru tidak hanya mengajar atau memberikan ilmu saja kepada peserta didik namun lebih dari itu harus mampu mengikuti perkembangan jaman. Dampak perkembangan jaman juga akan mempenagruhi karakter dan perilaku seseorang. Mulai pengaruh budaya barat atau westernisasi bisa menimbulkan dampak yang luar biasa. Hal ini bisa kita lihat perubahan gaya hidup yang dilakukan oleh peserta didik yang cenderung meninggalkan budaya lokal. Perilaku mnenyimpang yang diakibatkan dari globalosasi ini juga banyak sekali ditemukan, oleh sebab itu peran guru harus menjadi leading sektor sebagai garda terdepan dalam pembentukan karakter peserta didik agar tidak terlena dalam euphoria perkembangan jaman.

Di era digital ini siswa telah memiliki akses informasi yang sangat luas, dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan. Media televisi dan surat kabar nampaknya akan menjadi prioritas kedua. Dalam dunia kehidupan, Saat ini siswa memiliki jejaring yang luas yaitu dengan memanfaatkan media internet. Hal apa saja bisa diperoleh dari media ini. Oleh sebab itu, perlu adanya kesamaan yang dilakukan oleh guru agar bisa menyeimbangkan dengan siswa. Kenapa demikian? Agar guru tidak gagap teknologi atau gaptek. Saat ini guru harus bisa melakukan yang namanya transformasi teknologi lebih cepat. Sekali lagi peran dan tugas guru tidak cukup menyampaikan materi pelajaran kepada siswa namun juga mengikuti jaman yang bisa dibilang saat ini sudah memasuki era revolusi industry 4.0.

Saat ini bisa dilihat dampak internet yang begitu besar, terutama dampak negatif. Penyebaran ujaran kebencian, penyebaran berita bohong atau hoax makin marak di negeri ini. Yang sangat memprihatinkan adalah para pelaku nya terkadang masih dibawah umur atau bisa dibilang remaja. Perilaku menyimpang atau kenakalan remaja dimulai dari penggunaan gadget. Hampir di kalangan remaja memiliki akun media sosial, parahnya sebagian besar akun media sosial tersebut digunakan untuk hal yang negatif atau perilaku menyimpang. Berbicara perilaku menyimpang atau dalam kehidupan sehari-hari sudah memasuki masa kritis. Hal ini memang tidak bisa dibiarkan. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas terkait kenakalan remaja. Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja atau dikenal istilah kenakalan remaja.

Kenakalan merupakan suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.

Kenakalan remaja banyak sekali kita temukan di masatrakat.mulai narkoba, minum minuman keras, seks bebas, tawuran dan lain sebagainya. Kenakalan remaja itu terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal) faktor ekternal yaitu Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. Kemudian selanjutnya adalah Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak.

Kalau kita dikaitkan kenakalan remaja dengan dampak negatif dari perkembangan teknolgi khususnya sangat besar. Seperti yang saya ulas tadi, kenakalan remaja (pelajar) yaitu penyebaran ujaran kebencian, penyebaran berita hoax, jual beli narkoba,  bahkan yang miris adalah seks bebas dimulai dari penggunaan gadget/handphone yang terintegral dengan media sosial. Kenapa bisa demikian? Pelajar-pelajar kehilangan sentuhan seseorang yang bisa menjadi teladan. Sekolah tidak lagi nyaman buat mereka. Mereka lebih nyaman di warung kopi dengan fasilitas wifi. Tidak ada lagi semangat belajar, tidak lagi rasa sosialisasi dengan teman. Kini mereka lebih asyik menggunakan hp/gadget untuk berteman bahkan dijadikan teman sejati.

Beberapa kasus yang dialami di kalangan pelajar kebanyakan mereka menikmati perkembangan teknologi. Teknolgi yang semestinya digunakan untuk mendukung mereka untuk giat belajar justru dibuat untuk hal-hal yang diluar perkiraan . Parahnya di kalangan anak kecil sudah dipegangi handphone. Yang mereka lihat tidak lebih yaitu games/permainan atau bahakan bisa membuka situs-situs porno. Jadi kalau masa kecil mereka gunakan demikian, apa jadinya apabila mereka sudah memasuki remaja. Bisa jadi moralitas mereka mengalami degradasi atau penurunan.

Saati ini yang sekarang lagi viral adalah kasus penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian di media socsal. Beberapa kasus ditemukan pelakunya adalah kaum remaja. Kalau kenakalan remaja ini dibiarkan maka bisa jadi generasi-genarasi muda atau remaja akan jatuh ke belakang mereka bisa canggioh menggunakan teknolgi namun karakter mereka akan menyimpang.

Sekolah merupakan tempat belajar dan menjadi wadah pendidikan. Transfer ilmu pengetahuan antara guru dan siswa berada di tempat ini. Banyak sekali sekolah ingin menunjukan eksistensinya menjadi sekolah yang unggul.menjadi sekolah unggul tidak terlepas dari peran utama seorang guru. Guru merupakan stakeholder yang berperan penting dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa, membentuk karakter siswa sekaligus menjadi motivator siswa. Mengacu pada ulasan soal/kasus diatas mengenai dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan jaman terhadap kenakalan remaja, dari sinilah peran guru sangat dibutuhkan sebagai pengayom generasi muda agar tidak larut dengan hal-hal negatif.

Ada beberapa kriteria seorang guru, pertama guru yang “rata-rata” bisa bercerita. Guru yang “baik” bisa menjabarkan materi dengan baik. Guru yang “superior” dapat mendemonstrasikan materi dengan baik. Dan guru yang “luar biasa hebat” dapat menginspirasi murid-muridnya sehingga mereka terus berkembang dengan sendirinya. Nah, sebagai guru, kita akan memilih yang mana? Tentu sebagai guru, kita harus bisa menjadi sumber ilmu, fasilitator siswsa sekaligus pembimbing siswa.

Seiring pentingnya guru dalam dunia pendidikan, maka guru harus menjadi motor utama untuk menganalisis dampak dari perkembangan teknologi khususnya media internet. Berbgaia sumber informasi dapat diketahui dari media ini. Anak atau remaja yang tidak didampingi oleh orang tua ataupun guru akan cenderung mengaarah kea arah negative. Di sekolah guru harus bisa mengikuti perkembangan jaman. Semisal dengan belajar memanfaatkan teknologi sumber aplikasi baru di internet yang sering digunakan siswa. Bagaimana dengan guru senior yang notabene masih menggunakan teknik mengajar dan mendidik secara konservatif, tentu ini peran guru muda yang mendampingi gurun senior dalam mengimplementgasikan teknolgi gadget maupun intenet. Guru harus juga memberikan arahan kepada siswa mana informasi yang dibutuhkan oelh siswa mana yang harus ditinggalkan. Tanpa filterisasi atau penyaringan, saya yakin lambat laun kaum-kaum muda akan lebih leluasa dalam menggunakan teknolgi.

Peran guru sebagai agen perubahan dalam pendidikan guna mencetak generasi yang tangguh menghadapi tantangan globalisasi ini wajib menajadi penjaga gawang. Gawang kita adalah etika, budaya luhur, norma, nilai peradaban bangsa, karakter yang menjadi sumber pegangan hidup sekalgus agama kita. Penjaga nya adalah guru. Jangan sampai gawang kita dibobol oleh budaya barat/westernisasi yang lama kelamaan menggerus peradaban budaya bangsa. Jadi peran sentral ini menjadi milik guru.

Di sekolah guru harus memahami karakteristik siswa. Guru kalau hanya mengajar saja tanpa berperan dalam pemahaman karakter tentu akan mudah siswa terpengaruh oleh budaya luar atau westernisasi. Guru harus bisa mengarahkan siswa bagaimana menggunakan teknologi dengan baik, bila perlu didampingi. Caranya bagaimana?, yang pertama kita perlu mengadakan sosialisasi penggunaan intenet dengan bijak di sekolah. Dengan cara ini siswa akan memahami bahwa teknologi diperuntukan untuk kemajuan berpikir, kemajuan dalam bertindak sesuai kebutuhan hidup manusia. Sehingga ke depan siswa/pelajar akan lebih bias memfilter mana informasi yang tepat digunakan dan yang tidak tepat dipinggirkan. Yang kedua guru harus bisa memberikan keteladanan baik sikap, ucapan dan perbuatan yang baik. Saat ini mengapa siswa kurang beretika karena pendidikan karakter di sekolah kurang diberikan. Sekolah lebih memasukan kemampuan kognitif sehingga adab, norma dan nilai diabaikan. Ketiga guru harus menjadi orang yang dinantikan di sekolah, terkadang siswa enggan atau malas belajar di sekolah karena gurunya tidak enak kalau mengajar atau guru yang tidak mengusasai materi pemebelajaran sehingga memebuat siswa itu jenuh dalam belajar. Guru harus menjadi orang ternyaman bagi siswa, orang tua siswa dan menjadi teman siswa sehingga kita bisa tahu karakter masing-masing siswa dan mudah untuk menangkal budaya negatif yang masuk ke dalam pikiran siswa. Kalau guru bisa menjalankan peran tersebut, saya yakin siswa akan menantikannya dan sekolah akan menjadi tempat ternyaman bagi mereka. Yang keempat, guru harus memiliki karakter pemahaman soal agama, bagaimana siswa itu bisa berperilaku baik kalau gurunya jarang sholat atau beribadah, maka inilah tugas guru mengajarkan pemahaman akan kegiatan spiritual. Kelima, guru harus mempunyai jiwa nasionalisme. Dengan cara ini siswa akan tahu dan paham pentingnya mencintai tanah airnya. Keenam guru harus menumbuhkan kembali budaya budaya unggah ungguh kepada siswa yang lama kelamaan saat ini sudah mulai luntur akibat tergerus oleh perkembangan jaman.

Dari sinilah betapa pentingnya peran guru sebagai penjaga gawang yang bertugas menjaga siswa agar tidak terpengaruh oleh budaya barat yang negatif. Menjaga siswa agar terlena dengan perkembangan jaman yang semaunya tidak selalu berdampak positif. Guru yang selalu mendampingi siswa dalam belajar berinteraksi dan  belajar ilmu pengetahuan. Guru yang terus mengawal siswa nya dalam menghadapi perkembangan jaman dan membantu meraih cita-cita dan impiannya. Saya yakin ke depan kalau guru mempunyai karakter diatas tersebut diatas maka gawang-gawang kita tidak akan mudah dibobol atau tergerus oleh perkembangan jaman. Dengan demikian siswa yang terampil dalam penguasaan IT akan berimbang dengan karakter yang positif demi masa depan bangsa dan Negara.

Selamat Hari Guru Republik Indonesia yang 73. Jayalah guru teruslah mengawal generasi muda untuk meraih cita-citanya.

 

Biografi penulis

Ario Laksono, S.Pd, aktif mengajar sejak 2008 di SMK PGRI 3 Bojonegoro, mulai 2014 mengajar di SMK Negeri 1 Bojonegoro. Mempunyai hobby yaitu olahraga dan membaca. Pengagum ustad yusuf Mansur, pakar otak kanan Ippho santosa dan praktisi ekonomi / founder rumah perubahan Prof.Rhenald Kasali. Keinginan menulis sudah tersalurkan dan dimuat media majalah di smk 1 dan beberapa saya posting di media social.