PERINGATAN ISRA MIRAJ: MOMEN PENINGKATAN IMAN DAN TAKWA

Isra’ Mi’raj adalah perjalanan yang dilakukan oleh Nabi  Muhammad Saw dalam waktu satu malam saja. Perjalanan itu dilakukan dari Masjidil haram yang berada di Mekah sampai ke Masjidil Aqsha yang bertempat di negeri Palestina. Rasulullah menempuh perjalanan tersebut hanya dalam 1 malam Subhanallah.

Tepatnya Jumat 2 Februari 2024, SMK N 1 Bojonegoro memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw 1445 H di Lapangan sekolah;

mulai dari Bapak/ibu guru, Siswa/siswi kelas 10 sampai dengan kelas 12 mengikuti acara ini.

Acara pertama adalah Tilawah oleh ananda Walimatus Sholihah, pemenang lomba tilawah. Sebelumnya pada hari Kamis 1 Februari 2024 telah diadakan lomba tilawah dan dai yang bertujuan untuk menumbuhkan bibit-bibit prestasi dari siswa/siswi,menambah kepercayaan diri siswa dan serta menunjukkan minat bakat yang dimiliki oleh para siswa.

Acara kedua dilanjutkan dengan penampilan Dai yang disampaikan oleh Ardina Dwiutari pemenang lomba dai dengan tema “Pentingnya menuntut ilmu”, serta dilanjutkan dengan penyerahan hadiah oleh Bapak Roedie Agoes Setiyono, selaku Kepala SMK N 1 Bojonegoro.

Berikut nama-nama pemenang lomba dalam rangka isra mi’raj nabi Muhammad Saw:

Lomba Tilawah:

  1. Walimatus Sholihah X MP
  2. Dinda Ramadhani XI PH 2
  3. Amelia Ramadhani XI MP 1

Lomba Da’i :

  1. Ardina Dwiutari X AK 1
  2. Luthfi X AK
  3. Kayla Putri Faradibach XI AK 2

Untuk acara inti adalah ceramah oleh Bapak Yogi Prananda Izza L.C MA. dengan membawakan tema “Pergaulan remaja”.

Ustadz Yogi berpesan tentang pentingnya menambah kesadaran siswa dalam menjaga pergaulan serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang. Apalagi jika kita sebagai laki-laki, maka seharusnya kita sangat menjaga nafsu kita. Bayangkan jika wanita yang ada dalam keluarga kita diperlakukan tidak senonoh oleh laki-laki lain tentu kita akan merasa sakit hati dan marah. Untuk perempuan juga sebaiknya menjaga dirinya dengan menutup aurat mereka dengan baik. Jangan biarkan sesuatu yang buruk menghasut kita untuk melakukan hal yang buruk. Perbanyak kebaikan dan tinggalkan keburukan. Sebagai pemuda  kita seharusnya bisa mencontohkan yang baik untuk adik-adik kita. (ria/tim/jur)